Minta Bagi
dan Minta Rela
Ungkapan Sopan yang diManfaatkan Oknum Tanpa Kesopanan
Minta rela
ambilkan sendalku,
Minta rela
garuk bokongku,
Minta rela
bayarkan dulu,
Seenakmu Ferguso! Aku
bukan babumu!
Minta bagi
buah kelapanya pakcik
Minta
bagi serai nya mak
ngah
Minta
bagi daun pandannya
mak ning
Tapi barang yang di minta bagi diambil semau
perutnya, emang si pemilik, pasar
tradisional apa!?
Dua ungkapan di atas sebenarnya bentuk kata sopan
digunakan oleh kebanyakan masyarakat melayu Sanggau. Minta rela, boleh berarti minta tolong. Sesuai kata rela, berarti
meminta kerelaan dari orang yang disuruh. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan
minta tolong merupakan bentuk sopan untuk menghargai orang yang kita suruh.
Bagi warga Sanggau, dengan menyebut minta rela tidak ada
kesan paksaan bagi yang menyuruh dan rasa ikhlas menolong bagi yang disuruh.
Ungkapan yang sangat sopan untuk saling menghargai perasaan. Bagaimanapun kalau
kita menyuruh seseorang tanpa menggunakan kata minta tolong atau minta rela
tadi maka terkesan angkuh dan kasar.
Tapi, ada yang sengaja memanfaatkan ungkapan sopan nan
bersahaja itu. Seakan - akan ia menyuruh dengan sopan, tapi sudah berapa kali
perintah yang disuruh - suruh, bahkan sesuatu yang mustahil dilakukan, kepada
yang disuruhpun oknum ini kerap menyembunyikan keangkuhannya di balik kata
sopan minta rela tadi. "Minta rela, garuk bokongku dong." Ingin rasanya mengkungfu panda orang seperti
ini.
Ada juga yang memanfaatkan ungkapan minta bagi. Samahalnya dengan ungkapan di atas, minta bagi sangat
sopan sekali. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk meminta,membeli, barang
milik tetangga yang sebenarnya sang pemilik barang tidak/bukan berjualan. Namun
pada akhirnya orang yang ingin barang tadi tetap membayar sesuai kepatutan.
Sesuai kepatutan di sini seperti ini. Kalau kita ingin
cabe milik tetangga, maka setelah mengungkapkan minta bagi kita harus pandai -
pandai mengira patut tidak harga yang kita beri ke tetangga kita tersebut.
Karena pada dasarnya, ungkapan ini sebagai rasa saling menghargai karena tidak
enak hanya meminta begitu saja kepada tetangga yang capek - capek menanam cabe
di pekarang rumahnya tanpa memberikan imbalan/bayaran yang sesuai.
Nah, bagi oknum yang suka memanfaatkan ungkapan minta
bagi ini, tolong diwaspadai. Karena orang yang seperti ini biasanya orang yang
pelit. Tahunya hanya meminta tanpa mau membayar sepeserpun. Kalaupun orang ini
membayar, jangan heran bila uangnya lima ribu tapi cabe dua pohon ludes tanpa
sisa. Kalau ada orang pelit yang
bersembunyi dengan ungkapan minta bagi,
tolong bilang saja, "tanam
sendiri!."
Nah, teman – teman sudah tahukan penggunaan ungkapan
minta rela dan minta bagi. Jangan suka memanfaatkan yang sopan – sopan ya.
Komentar
Posting Komentar