Peranguh Sanggau Antara Ada dan Tiada
Peranguh?
Apa sih peranguh ngak ngerti. Ternyata
teman saya juga tidak paham apa itu peranguh. Peranguh merupakan peribahasa
masyarakat Melayu Sanggau dahulu. Ya, dahulu, karena sekarang tidak dipakai
lagi oleh generasi millenial dalam berkomunikasi sehari – hari.
Orang –
orang tua Sanggau dahulu juga senang menggunakan kiasan, perumpamaan, pepatah
dalam bertutur. Hal ini sudah menjadi tradisi lisan, yang seharusnya tetap dilestarikan oleh generasi muda Sanggau.
Peranguh,
menjadi keindahan dalam berbahasa.
Menyampaikan kritik, ajakan, sindiran bahkan nasehat hidup. Orang –
orang tua Sanggau dahulu tak ingin mengkritik apalagi menyindir langsung, karena
bisa menyakiti perasaan orang lain. Dengan peranguh, maka kritikan dan sindiran
bisa diterima karena menggunakan bahasa kiasan nan indah memukau.
Generasi
muda sekarang sudah tidak tahu apa itu peranguh, ditambah jarangnya generasi
tua yang bertutur dengan peribahasa lokal Sanggau ini, maka di tulisan kali ini
saya berusaha berbagi beberapa peranguh yang sudah saya tanya langsung
dengan generasi tua di Sanggau.
Peranguh 1
Kapak
nyolam beliong
Makna dalam
bahasa Indonesia
Kapak
menyelam ( membantu mencari di dasar air ) beliung ( kapak kecil dengan gagang
panjang ).
Makna Peribahasa
Sesorang
yang disuruh mencari temannya yang belum datang, tetapi malah dia yang ikut
menghilang
Peranguh 2
Tikus
nyemaik labu
Makna dalam
bahasa Indonesia
Tikus
Memperbaiki buah Labu
Makna peribahasa
Seseorang
yang pada dasarnya tidak memiliki pengetahuan tentang memperbaiki suatu
perkakas, bukan memperbaiki malah membuat lebih rusak.
Peranguh 3
Upa
kunyit palai kapu’
Makna dalam
bahasa Indonesia
Seperti
kunyit diolesi kapu’, ( maksud kunyit ketika diolesi kapur sirih maka dengan
segera akan berubah merah) tanpa tunggu waktu lama.
Makna peribahasa
Obat yang
paten, merujuk kepada sesuatu yang mujarab. Seperti halnya warna kunyit yang
segera berubah ketika diolesi kapur sirih.
Peranguh 4
Upa
ilang Emponan
Makna dalam bahasa Indonesia
Seperti
hilang Emponan( Emponan adalah
peristiwa masuknya benda asing ke dalam mata, debu, binatang kecil, bulu
mata, yang mengakibatkan mata kelilipan,
perih, sakit).
Makna peribahasa
Suatu
kejadian yang tanpa bekas, hilang begitu saja tanpa ingat akan kejadian yang
baru saja terjadi.
Berdialog
dengan Kakek Sani tentang Peranguh ( Surau kampung Mensarang, Sekayam, Sanggau
) bagi beliau berperanguh adalah cara
bertutur indah
Peranguh 5
Upa
entimun sejarai dengan durian, di atas luka di bawah luka
Makna dalam
bahasa Indonesia
Seperti
mentimun satu keranjang dengan durian, di atas luka di bawah luka.
Makna peribahasa
Serba
salah,orang lemah dalam menghadapi orang terpandang dalam perkara. Dimana orang
lemah selalu salah dan kalah.
Kita tahu
sekarang, kalau sudah di pengadilan maka biasanya orang yang berkedudukan atau
punya banyak uang akan mudah memenangkan perkara.
Peranguh 6
Encari
longsat konak ke rukuk
Makna dalam bahasa Indonesia
Hendak mencari Langsat malah Mendapatkan Duku
Makna peribahasa
Niat mencari sesuatu yang baik, namun apadaya malah dapat
suatu kemalangan
Peranguh 7
Upa
Ringau nyemorang laut, 10 kali nyemorang laut mada ilang gontang
Makna dalam bahasa Indonesia
Seperti ikan ringau menyeberangi laut, 10 kali menyeberang laut belangnya tak akan
hilang
Makna peribahasa
Orang yang tidak bisa merubah sifatnya meskipun telah
berkeluarga, sudah pindah kampung, sudah pindah pekerjaan. Semisal pemalas
tetap saja pemalas.
Peranguh 8
Kalau
nak ke kampong urang usah bawa manok sabong, tapi bawa manok betina
Makna dalam bahasa Indonesia
Kalau hendak berkunjung ke kampung orang, jangan bawa
ayam jantan, tapi bawalah ayam betina.
Makna peribahasa
Ke tempat orang
bawalah sifat ramah, sopan, agar kita mudah beradaptasi dengan orang setempat. Jangan
sebaliknya, membawa keangkuhan dan pertikaian.
Peranguh 9
Upa
pacat konyang pulang
Makna dalam bahasa Indonesia
Bagaikan Pacat kenyang pulang
Makna peribahasa
Setelah makan tempat orang langsung pulang.
( Bisa menjadi kalimat sindiran. Bisa juga bahasa basa -
basi )
Peranguh 10
Makin
sosat makin bejalan
Makna dalam bahasa Indonesia
Makin tersesat
semakin berjalan.
Makna peribahasa
Seseorang yang
mengetahui dirinya salah masih tetap melakukan kesalahannya.
Bedabol atau berbincang ringan perihal peranguh bersama Nek Ngah
( rumah Nek Ngah kampung Dokuk, Sekayam, Sanggau ). “Peranguh sulit diingat
kalau ditanya, namun kalau bicara sehari – hari biasanya ingat,” kata Nek Ngah.
Peranguh 11
Perahu
Emperarak, pengayoh Loban
Makna dalam bahasa Indonesia
Perahu Emperarak( Emperarak jenis kayu yang ringan)
Dayung Loban (Loban jenis kayu yang kuat dan berat). Jadi komposisi antara
perahu ringan dan dayung berat menghasilkan perahu yang laju.
Makna peribahasa
Merayu orang yang sebenarnya tidak ingin melakukan suatu
tindakan. Di rayu - rayu agar mudah dan lancar.
Peranguh 12
Ada
uwi bolek nguna akar
Makna dalam bahasa Indonesia
Ada Rotan, tak mau menggunakan Akar
Makna peribahasa
Lebih suka enaknya
saja tanpa memedulikan sesuatu yang sukar atau tidak enak.
Peranguh 13
Upa
Inu'k keladi
Makna dalam bahasa Indonesia
Seperti induk Keladi
Makna peribahasa
Orang yang selalu ingin dipandang, ingin berada di tengah
bila berada di suatu lingkaran,
atau untuk sindiran orang yang tak sopan duduk di tengah
- tengah dalam suatu forum, majelis, hanya ingin mencari perhatian.
Peranguh 14
Asa
nimang perahu sarat
Makna dalam bahasa Indonesia
Bagaikan menyeimbang perahu penuh muatan
Makna peribahasa
Keadaan serba salah dalam menghadapi atau menyikapi permasalahan
maupun sikap seseorang.
Peranguh 15
Mori’k
bangkai ke Kosa’k
Makna dalam bahasa Indonesia
Memberi bangkai kepada Kosa’k ( semut merah )
Makna peribahasa
Jangan memberikan
sesuatu kepada orang yang tamak
Peranguh 16
Mada
tau ngeliat Pelanok serupa
Makna dalam bahasa Indonesia
Tidak boleh melihat Pelanduk ( hewan ) serupa/sama
Makna peribahasa
Mengenai sifat seseorang yang tidak bisa melihat milik
orang lain sama seperti miliknya, sehingga menganggap benda itu merupakan
miliknya juga.
Peranguh 17
Di
onai ada talap, di siak ngelabuh kael
Makna dalam bahasa Indonesia
Di mana ada riak ikan ( Talap ), di situ melabuh kail
Makna peribahasa
Harus pandai melihat peluang, untuk melakukan setiap
usaha
Peranguh 18
Nunguk
sungai mada beulu
Makna dalam bahasa Indonesia
Menunggu sungai tak berhulu
Makna peribahasa
Menunggu sesuatu yang tak pasti
Sampai
dijamu kerupuk ikan oleh Nek Ce’ di kediamannya. “Kalau urang marik nak besiner, makai peranguh,” kalau diartikan
begini kata Nek Ce’ “Kalau orang dulu ingin menyindir, pakai peranguh.”
Peranguh 19
Upa
tengkuyong titik buntut
Makna dalam bahasa Indonesia
Seperti tengkuyung dipecahkan cangkang
Makna peribahasa
Orang yang tidak memiliki daya kekuatan/ lemah. ( Bentuk
sindiran )
Peranguh 20
Upa
labu putus akar
Makna dalam bahasa Indonesia
Seperti labu putus akar
Makna peribahasa
Orang yang malas, tidak ada daya upaya. Lemah total. (
Bentuk sindiran )
Peranguh 21
Biar
gak gonting inang gak putus
Makna dalam bahasa Indonesia
Biarlah rantas asal jangan putus
Makna peribahasa
Anjuran untuk selalu berhemat dalam kebutuhan hidup.
Walaupun pas – pasan asal jangan terputus kebutuhan.
Peranguh 22
Tobal
lunik
Makna dalam bahasa Indonesia
Tebal isi ( lunik; penyebutan isi yang tebal untuk buah –
buahan)
Makna peribahasa
Penyebutan untuk orang kaya
Peranguh 23
Alah
ngemanyak telapak di pantai, jadi am
Makna dalam bahasa Indonesia
Mampu sebanyak telapak kaki di pantai, lumayan
Makna peribahasa
Dalam mencari pekerjaan walaupun pekerjaannya tidak
seberapa tapi lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Walaupun
sedikit seperti halnya bekas kaki di pantai yang kadang banyak kadang sedikit.
Peranguh 24
Idong
antara mata
Makna dalam bahasa Indonesia
Hidung antara mata
Makna peribahasa
Dalam hal menuduh, mencurigai orang terdekat / tetangga.
Bagaikan mata yang selalu melihat hidung di dekatnya.
Peranguh 25
Molas
mantau raja bepayong, kita gak konak ujan
Makna dalam bahasa Indonesia
Kasihan melihat raja berpayung, kita saja terkena hujan
Makna peribahasa
Bersimpatilah kepada hal yang wajar. Mengasihani orang
yang memang wajar untuk mendapatkan perlakuan yang semestinya, seperti halnya
raja, ia tidak kepanasan tapi memang perlakuan kepada seorang raja memang
seperti itu, malah kita yang rakyat biasa yang harus dikasihani dengan
kemelaratan.
Peranguh 26
Matikah
ular nyurok akar?
Makna dalam bahasa Indonesia
Matikah ular melewati bawah akar?
Makna peribahasa
Sebaiknya menjadi orang yang mengalah, karena tidak ada
orang yang mati seketika bila mengalah. Seperti halnya ular tidak langsung mati
apabila melewati bawah akar.
Itulah
beberapa peranguh atau peribahasa daerah Sanggau yang bisa saya bagikan. Semoga
kita sebagai generasi muda lebih peka dan mau melestarikan tradisi lisan yang
sudah jarang digunakan.
Tradisi lisan adalah dari mulut ke mulut, maka ikatlah dia dengan
menulisnya. Kalau tak sampai lisan pendahulu kepadamu, maka siap – siap putus
lidah pupus pepatah.
Posting Komentar untuk "Peranguh Sanggau Antara Ada dan Tiada"