Karena saya tidak
sering – sering amat ke Pontianak, untuk naik eskalator. Jadilah saya riset
kecil- kecilan mengenai ciri khas bahasa Sanggau yang identik dengan Sanggau
ketika diucapkan di wilayah kota Pontianak. Ya, sebab pernah ketika saya ada
acara di Pontianak dan tanpa sengaja berbicara bahasa Sanggau, yang padahal
tidak sepenuhnya saya menggunakan bahasa daerah Sanggau, namun beberapa orang
yang mencuri dengar percakapan saya lalu berbisik dengan temannya, “pasti orang Sanggau nie.”
Ternyata ada beberapa
kata dalam bahasa melayu Sanggau yang sangat identik dan menjadi ciri khas,
siapapun yang memakai kata itu bisa jadi orang tersebut adalah orang Sanggau, dan secara umum orang
hilir akan mengarah anggapannya setelah mendengar kata tersebut, “ ooo orang
ulu nie.”
Nah, supaya tidak
banyak cincong dan lama menunggu masaknya kue pancong, mari kita bahas beberapa
kata yang biasanya menjadi ciri khas orang Sanggau ketika di Pontianak.
1. Saja
Bukan
hanya diucapkan ketika di Pontianak. Saya, ketika di Sanggau mengucapkan
saat bekerja kata “saja” ini langsung
ditanya kawan yang berasal dari Pontianak, “ngapa
sih Dod, saja..saja..terus?”
Yah,
memang saat itu saya kesal dan keluarlah
kata “ saja “ dari mulut.
Sebenarnya
penggunaan kata “saja“ ini tergantung
dari konteks, situasi, hubungannya dengan suatu kejadian. Kata saja bisa jadi
hanya sebuah penekanan untuk menunjukkan
suatu hal.
Misal,
Saja nyak am ( memang itulah )
Namun,
terkadang digunakan untuk mengungkapkan
rasa kecewa terhadap orang, benda, situasi/ keadaan.
Saja lah kau nie ( aduh kamu ini )
Adakalanya
kata “saja” dipakai pada saat kesal,
dengan intonasi kecewa bercampur marah. Dan yang terlontar dari mulut hanya
kata “saja” tanpa awalan dan akhiran
dengan intonasi yang tinggi.
SAJAAAAAAA
2. Sidak
Sebenarnya saya ngak tahu persis bagaimana penulisan
kata “sidak” ini. Kalau boleh
menyamakan dengan pengucapan huruf Hijaiah
mungkin di akhir kata tersebut terdapat hamzah sukun atau mungkin seperti ini
penulisannya, sida’.
Nah,
kata sida’ ini ternyata cukup ampuh
untuk orang – orang Pontianak mengenali kalau si penutur adalah orang Sanggau
atau hulu.
Sida’, boleh diartikan mereka,
Kalau
di Pontianak biasa saya dengar dengan kata buda’
untuk menyatakan seorang atau orang – orang dalam hal ini mereka tadi.
3.
Bah
Apa
bah?
Itu
bah...
Mau
jak bah..bah..
Ikau
bah...
Saya
yang menulis tulisan ini saja pusing dengan kata bah ini. Namun, sekarang kata bah ini tidak hanya dituturkan oleh
orang – orang Sanggau. Kemungkinan karena pergaulan antar wilayah dari hulu
mengalir ke hilir, kata bah sudah
banyak dipakai bukan hanya oleh orang Sanggau atau orang – orang hulu saja.
Arti
bah sendiri tergantung konteks pembicaraan.
Misal
Apa bah?
Bah
yang dimaksud itu sama dengan sih
kalau di bahasa Indonesia, jadi bisa jadi artinya, apa sih?
Itu bah, artinya itu
tu. Kan, berubah lagi arti bah
ini.
Mau jak bah..bah..artinya
bisa jadi mau aja ya..ya..
Nah
kalau,
Ikau bah, artinya tergantung intonasi penuturnya
Artinya
bisa jadi,
Pertama
: ikau bah ( kamu sih)
Kedua :
ikau bah ( ya kamu ) menunjukkan penegasan.
Nah
mungkin hanya tiga kata itu saja yang bisa saya tulis dalam tulisan ini.
Jikalau dalam keseharian pergaulan di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat ini,
teman – teman daerah hilir menemukan keunikan dan ciri khas bahasa Sanggau
khususnya dan hulu pada umumnya, silahkan tambah lagi kata apa yang paling
sering kalian dengarkan.
Komentar
Posting Komentar